Setelah alat bekam digunakan, maka untuk dapat digunakan kembali alat bekam harus disterilisasi. Proses sterilisasi ini sangat penting untuk menjaga kehigienisan alat bekam. Apalagi bekam ini menyangkut pengeluaran darah yang sangat mudah menularkan penyakit. Oleh karena itu proses sterilisasi yang tepat dan benar mutlak penting adanya.
Tujuan Sterilisasi
1.Membunuh kuman (virus atau bakteri) yang terbawa darah pasien sebelumnya.
2.Membersihkan alat dari bekas darah dan minyak yang digunakan dalam membekam.
Cara Sterilisasi Alat Bekam
- Bekas darah yang menempel di kop disemprot dengan H2O2 (hidrogen peroksida) 3%. Fungsi H2O2 3% adalah untuk mengangkat bekas darah yang menempel di kop. Bekas darah yang bereaksi dengan H2O2 3% akan nampak berbuih.
- Kop yang sudah disemprot H2O2 3% direndam dalam larutan NaClO (Klorin) 5% dan air dengan perbandingan 1 bagian klorin dan 9 bagian air. Klorin dapat diperoleh dari pemutih pakaian yang dijual di pasaran seperti bayklin, soklin pemutih atau proklin.
- Rendam kop selama minimal 15 menit untuk bekas pasien yang tidak mengidap penyakit virus- seperti hepatitis, herpes atau HIV- atau minimal 24 jam untuk pasien pengidap penyakit virus. Dalam hal ini sebelum membekam diharuskan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Perendaman yang terlalu lama dalam larutan klorin dapat mengakibatkan karet vakum pada kop rusak.
- Kop kemudian dicuci menggunakan sabun pencuci piring seperti sunlight atau mama lemon, lalu keringkan.
- Kop disemprot larutan alkohol 70% dan keringkan menggunakan tisu.
- Kop siap digunakan kembali, jika akan disimpan ke dalam tempat terlindung.
1. AL HIJAMAH : TERAPI WARISAN RASULULLAH
2. WAKTU UTAMA MELAKUKAN AL HIJAMAH
3. PERLENGKAPAN AL HIJAMAH