
Jerawat atau
acne
vulgaris adalah kelainan kulit karena penyumbatan saluran kelenjar
sebasea. Kulit mengandung ribuan kelenjar sebasea yang memproduksi sebum
(minyak) yang berfungsi melembabkan dan melindungi kulit. Sebum yang
diproduksi kelenjar sebasea disalurkan melalui folikel rambut
(pori-pori) ke permukaan kulit. Jerawat terjadi ketika sebum yang
biasanya keluar ke permukaan kulit itu tersumbat. Kulit wajah memiliki
kerapatan kelenjar sebasea yang tinggi, khususnya di daerah hidung, dahi
dan pipi. Kelenjar sebasea paling besar terdapat di pertengahan dada
dan punggung. Oleh karena itu, jerawat paling sering muncul di wajah,
dada dan
punggung.
Penyebab jerawat tidak diketahui,
tetapi terkait dengan aktivitas hormonal pada usia remaja. Pada umumnya
jerawat dimulai pada usia 10 hingga 15 tahun dan akan hilang ketika
memasuki usia 25 tahun, namun pada sekitar 7% orang, jerawat berlanjut
hingga usia 40 tahun, bahkan 50 tahun. Faktor-faktor utama yang
menyebabkan terjadinya jerawat adalah ketidakseimbangan hormonal,
makanan pemicu, stres dan kurangnya kebersihan kulit yang secara
keseluruhannya menimbulkan produksi sebum berlebihan, penyumbatan
folikel, infeksi dan kolonisasi bakteri
Propionibacterium acne dan
peradangan (inflamasi).
Jerawat dapat diklasifikasikan menurut
jenis lesinya, apakah ada inflamasi atau tidak.
Lesi non
inflamasi
Follicular cast atau filament
Biasanya terdapat
di sisi samping kanan dan kiri hidung yang dipenuhi sebum tersumbat
seperti bubur. Dengan penekanan, sumbatan tersebut dapat dikeluarkan.
Mikrokomedo
Mikrokomedo
terjadi sebelum komedo (sebum yang tersumbat) berubah menjadi
whitehead
atau
blackhead. Jerawat ini tidak terlihat dari permukaan
kulit dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Whitehead (Komedo
tertutup)
Kelainan berupa bintil kecil dengan lubang
kecil atau tanpa lubang karena sebum yang biasanya disertai bakteri
menumpuk di folikel kulit dan tidak bisa keluar.
Blackhead
(Komedo terbuka)

Komedo terbuka biasanya
merupakan perkembangan lebih lanjut dari komedo tertutup, terjadi ketika
folikel terbuka di permukaan kulit sehingga sebum, yang mengandung
pigmen kulit melanin, teroksidasi dan berubah menjadi coklat/hitam.
Blackhead dapat berlangsung lama karena proses pengeringan komedo di
permukaan kulit berlangsung lambat .
Lesi inflamasi
Papel
(papule)

Papel terjadi ketika dinding
folikel rambut mengalami kerusakan atau pecah sehingga sel darah putih
keluar dan terjadi inflamasi di lapisan dalam kulit. Papel berbentuk
benjolan-benjolan lunak kemerahaan di kulit tanpa memiliki kepala.
Jerawat tipe ini sering disebut orang awam sebagai “jerawat batu.”
Pustel
(pustule)

Pustel terjadi beberapa hari
kemudian ketika sel darah putih keluar ke permukaan kulit. Pustel
berbentuk benjolan merah dengan titik putih atau kuning di tengahnya
yang mengandung sel darah putih.
Nodul (nodule)

Bila folikel pecah di dasarnya
maka terjadi benjolan radang yang besar yang sakit bila disentuh. Nodus
biasanya terjadi akibat rangsang peradangan oleh fragmen rambut yang
berangsung lama.
Abses
Kadang beberapa papel atau pustel
mengalami pengelompokan dengan membentuk abses yang berwarna kemerahan,
nyeri dan cenderung mengeluarkan bahan berupa campuran darah, nanah dan
sebum. Pada proses penyembuhan kelainan ini meninggalkan jaring parut
yang luas.
Sinus
Jenis jerawat
paling berat (
acne
konglobata). Sering terdapat di lekukan samping hidung, hidung,
rahang dan leher. Kelainan berupa garis linier dengan ukuran panjang
bisa mencapai 10 cm dan mengandung beberapa saluran sinus atau fistel
yang menghubungkan sinus dengan permukaan kulit. Penyembuhan jerawat ini
memakan waktu berbulan-bulan, bahkan tahun dan dapat kambuh lagi bila
mengalami proses inflamasi. Sinus harus ditangani dengan pembedahan.