Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda :
“Tidaklah anak adam mengisi bejana yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat menegakkan tulang sulbinya. Kalaulah dia harus berbuat, maka sepertiga untuk mekanannya, sepertiga lagi untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (H.R At-Tirmidzy dan Ahmad).
Perut memang merupakan sumber sebagian besar penyakit. Tetapi, hingga saat ini belum ada kesepakatan tentang pengertian ‘perut’ sebagaimana dimaksud dalam hadits Rasulullah saw tersebut. Sebagian orang (termasuk para ahli medis) berpendapat bahwa yang dimaksud ‘perut’ dalam hadits tersebut adalah sistem pencernaan (digestive system). Hal ini mengingat makanan yang dimakan manusia masuk ke dalam tubuh melewati sistem pencernaan.
Sedangkan dalam pandangan herbalis (khususnya para praktisi perubatan JAWI) yang dimaksud dengan ‘perut’ sebagaimana disebutkan dalam hadits tersebut lebih mengarah pada kolon (usus besar). Sebab pada organ ini sering terjadi penumpukan sisa-sisa makanan yang pada akhirnya bisa menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit.
Atau yang dimaksud dengan ‘perut’ disini sebagaimana lebih dikenal secara umum oleh kita adalah lambung. Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . FundusPilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum). adalah bagian tengah, bentuknya membulat.
Proses Pencernaan Makanan
Manusia memerlukan makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Makanan dapat menghasilkan energi sebagai bahan pembentuk tubuh, penambah cairan tubuh dan membantu proses faal lain yang berlangsung dalam tubuh. Hanya saja makanan baru bisa bermanfaat bila zat-zat yang dikandungnya dapat diserap oleh usus. Artinya makanan tersebut harus dicerba terlebih dahulu.
Pada tubuh manusia telah terdapat sistem pencernaan makanan (digestive system) yang kompleks. Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana sehingga dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai jenis enzim turut membantu dalam proses pencernaan ini. Selanjutnya agar makanan dapat berguna bagi tubuh, maka makanan tersebut harus didistribusikan oleh darah sampai pada sel-sel diseluruh tubuh.
Rasulullah saw menganjurkan kepada kita agar mengunyah makanan sekurang-kurangnya 33 kali. Hal ini dimaksudkan agar makanan tersebut menjadi sehalus mungkin untuk selanjutnya dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan.
Mengutif penjelasan Ibu Andang Gunawan (FoodCombining.com) bahwasanya berdasarkan penelitian ekstensif tentang siklus fisiologi, ditemukan bahwa setiap fungsi tubuh memiliki irama aktivitas biologi yang bekerja secara sistematis dalam siklus atau putaran 24 jam tanpa henti. Proses pencernaan sendiri terdiri dari tiga siklus yang didasarkan pada tiga fungsi tubuh, yaitu menyerap (sari-sari makanan), mencerna (zat-zat makanan), dan membuang (sampah-sampah makanan). Meskipun ketiga fungsi tersebut bekerja aktif secara simultan (terus-menerus), setiap delapan jam sehari masing-masing lebih intensif dibandingkan siklus-siklus lainnya.
Pukul 12.00 – 20.00 : PENCERNAAN
Pukul 20.00 – 04.00 : PENYERAPAN
Pukul 04.00 – 12.00 : PEMBUANGAN
Pukul 20.00 – 04.00 : PENYERAPAN
Pukul 04.00 – 12.00 : PEMBUANGAN
Siklus pencernaan sangat intensif antara pukul 12.00 (tengah hari) dan pukul 20.00 (8 malam). Pada siklus ini energi tubuh lebih banyak dipusatkan ke fungsi pencernaan. Sepanjang siklus ini merupakan saat yang tepat untuk mengisi lambung dengan makanan padat. Kalau pada siang hari perut tak terisi, Anda akan merasa sangat lapar.
Siklus penyerapan berlangsung sangat intensif antara pukul 20.00 (8 malam) dan pukul 04.00 (dini hari). Sepanjang siklus ini terjadi proses penyerapan sebagian besar zat-zat makanan yang sudah tercerna dan pembagian zat-zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Karena itu, tidur terlambat atau makan larut malam dapat mengurangi pasokan energi yang diperlukan untuk proses penyerapan. Hambatan pada salah satu siklus dapat mengacaukan siklus-siklus berikutnya, sehingga Anda akan merasa grogi pada pagi harinya.
Siklus pembuangan sangat intensif terjadi antara pukul 04.00 (tengah hari) dan pukul 12.00 (tengah hari). Pada siklus ini, energi akan lebih banyak dipakai untuk membantu proses pembuangan. Sampah akan lebih banyak dikeluarkan dalam siklus ini. Banyak orang mengeluh tidak mempunyai nafsu makan pada pagi hari, tapi tidak menyadari bahwa ini adalah hal sangat alami. Karena tubuh tengah melalui siklus pembuangan. Tubuh tidak terlalu membutuhkan makanan padat (misalnya nasi dan daging) yang sulit dicerna dalam kurun waktu tersebut, malah bisa mengacaukan proses pembuangan karena kekurangan energi.