Siapa bilang sukses di HPA peluangnya sangat kecil di bandingkan menjadi pegawai. Baru-baru ini pemerintah membuka kesempatan menjadi pegawai negeri sipil (PNS), dari 4,5 juta orang pendaftar yang diterima kurang lebih 200 ribu orang. Jika di prosentasikan 200 ribu/4,5 juta maka peluang keberhasilan menjadi PNS tidak lebih dari 4 %. Menurut pengalaman hampir 90% yang bergabung dalam MLM mengalami kegagalan di tahun pertama dan sisanya 10% memiliki peluang keberhasilan sampai 90%. Namun dari 90% yang bergabung dalam MLM hanya 10% yang serius mangembangkan Usaha MLM, sisanya hanya konsumen. Berarti jika anda serius maka anda akan memiliki peluang keberhasilan sampai 90%. Diantara mereka yang belum berhasil biasanya melakukan kesalahan seperti dibawah ini. Jika anda memiliki salah satu diantaranya segera RUBAH!!! dan PERBAIKI!!!, insya Allah anda pasti bisa SUKSES.
1. Anda salah memahami rizki Allah.
Kesalahan ini biasanya ada 2 yang sering dilakukan orang.
a. “Sok tau”
b. “Dzolim”
“Sudahlah tidak perlu memaksakan diri, Allah sudah mentakdirkan kita miskin, sebaiknya kita bersyukur saja”. “Kita tidak punya bakat kaya”. “Pasti dia tidak mau”. “Sepertinya mereka tidak berbakat”. Sering kali anda menvonis kemampuan seseorang sebelum dicoba. Terkadang kita menyangka calon prospek kita tidak mampu ternyata setelah bergabung HPA di lebih sukses dari yang kita bayangkan. Atau dzolim, anda tidak ingin memprospek saudara/kawan tetangga atau orang-orang yang kita kenal padahal mungkin rizki mereka ada di HPA. Ada seorang downline saya yang aktif menjual suatu setiap konsumennya tidak pernah ia tawarkan untuk menjadi anggota hingga suatu saat ia ternyata sudah menjadi stokes HPA di bawah jaringan lain.
Kesalahan ini biasanya ada 2 yang sering dilakukan orang.
a. “Sok tau”
b. “Dzolim”
“Sudahlah tidak perlu memaksakan diri, Allah sudah mentakdirkan kita miskin, sebaiknya kita bersyukur saja”. “Kita tidak punya bakat kaya”. “Pasti dia tidak mau”. “Sepertinya mereka tidak berbakat”. Sering kali anda menvonis kemampuan seseorang sebelum dicoba. Terkadang kita menyangka calon prospek kita tidak mampu ternyata setelah bergabung HPA di lebih sukses dari yang kita bayangkan. Atau dzolim, anda tidak ingin memprospek saudara/kawan tetangga atau orang-orang yang kita kenal padahal mungkin rizki mereka ada di HPA. Ada seorang downline saya yang aktif menjual suatu setiap konsumennya tidak pernah ia tawarkan untuk menjadi anggota hingga suatu saat ia ternyata sudah menjadi stokes HPA di bawah jaringan lain.
2. Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang mudah.
“Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat tetapi juga darah dan air mata…”. Katanya menggambarkan penderitaan yang bertubi-tubi diawal karir di MLMnya. “Kerja 3x lebih berat dari kerja di kantoran tapi penghasilan anda bisa mencapai 10 kali sampai ratusan kali”. Yang anda dapatkan seperti yang anda usahakan, jika anda menganggap HPA sebagai pekerjaan sampingan maka penghasilan anda juga sampingan (kecil) tetapi jika anda menganggap ini adalah pekerjaan inti maka berpenghasilan 10 juta perbulan di HPA insya Allah akan menjadi kenyataan. Di awal karir anda di HPA seperti pada saat anda sedang membuka perusahaan, mencari karyawan (downline), menyusun strategi pemasaran, bahkan anda harus ke kantor setiap hari. Begitu juga di HPA merekrut menjual dan membina harus anda lakukan secara terus menerus tetapi jika anda sudah sukses maka anda tinggal menikmatinya tugas anda tinggal memantau apakah bisnis anda berjalan lancar.
“Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat tetapi juga darah dan air mata…”. Katanya menggambarkan penderitaan yang bertubi-tubi diawal karir di MLMnya. “Kerja 3x lebih berat dari kerja di kantoran tapi penghasilan anda bisa mencapai 10 kali sampai ratusan kali”. Yang anda dapatkan seperti yang anda usahakan, jika anda menganggap HPA sebagai pekerjaan sampingan maka penghasilan anda juga sampingan (kecil) tetapi jika anda menganggap ini adalah pekerjaan inti maka berpenghasilan 10 juta perbulan di HPA insya Allah akan menjadi kenyataan. Di awal karir anda di HPA seperti pada saat anda sedang membuka perusahaan, mencari karyawan (downline), menyusun strategi pemasaran, bahkan anda harus ke kantor setiap hari. Begitu juga di HPA merekrut menjual dan membina harus anda lakukan secara terus menerus tetapi jika anda sudah sukses maka anda tinggal menikmatinya tugas anda tinggal memantau apakah bisnis anda berjalan lancar.
3. Anda tidak memiliki target yang jelas.
“Kunci dari suatu keberhasilan anda adalah anda harus memiliki suatu target yang jelas apa yang anda inginkan”. ” Sukses saya memang suatu berkah, tetapi sama sekali bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakan dulu dan mengerjakan apapun untuk mencapainya”. Target bagaikan gawang bagi pemain bola, mengarahkan segala konsentrasi dan melakukan apa saja (sesuai aturan) agar bola sampai ke gawang, tapi jika anda tidak mampu melihat gawang dengan jelas bagaimana mungkin anda mampu mencapai yang diharapkan. Cepat dan tepat kunci agar bola dapat masuk ke gawang.
“Kunci dari suatu keberhasilan anda adalah anda harus memiliki suatu target yang jelas apa yang anda inginkan”. ” Sukses saya memang suatu berkah, tetapi sama sekali bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakan dulu dan mengerjakan apapun untuk mencapainya”. Target bagaikan gawang bagi pemain bola, mengarahkan segala konsentrasi dan melakukan apa saja (sesuai aturan) agar bola sampai ke gawang, tapi jika anda tidak mampu melihat gawang dengan jelas bagaimana mungkin anda mampu mencapai yang diharapkan. Cepat dan tepat kunci agar bola dapat masuk ke gawang.
4. Anda tidak memiliki mentor yang patut ditiru.
“Carilah di jajaran upline anda siapa saja yang telah mencapai kesuksesan seperti yang anda inginkan. Kemudian tanyalah bagai mana “resep” dan strategi mereka hingga mencapai sukses”. Kunci suksesnya, “cari orang yang menurut anda sudah sukses, tiru dia maka tidak akan lama lagi anda akan seperti dia”. Diawal karir saya di HPA, saya sering berkonsultasi ke upline, saya tiru bagaimana presentasinya, pembinaanya dan bagaimana pola pikirnya, dan ternyata tidak sampai satu tahun saya sudah berhasil menyamai kesuksesannya.
“Carilah di jajaran upline anda siapa saja yang telah mencapai kesuksesan seperti yang anda inginkan. Kemudian tanyalah bagai mana “resep” dan strategi mereka hingga mencapai sukses”. Kunci suksesnya, “cari orang yang menurut anda sudah sukses, tiru dia maka tidak akan lama lagi anda akan seperti dia”. Diawal karir saya di HPA, saya sering berkonsultasi ke upline, saya tiru bagaimana presentasinya, pembinaanya dan bagaimana pola pikirnya, dan ternyata tidak sampai satu tahun saya sudah berhasil menyamai kesuksesannya.
5. Anda terjebak dalam “Management Trap”
a. Memanjakan downline
b. Manja pada upline
“Saya lebih konsentrasi membina organisasi saya sebab dari merekalah saya dapat mencapai impian saya”, kata Colli Butler ibu rumah tangga dengan penghasilan Rp 1 Milyar per bulan. “Saya jarang ngobrol dengan upline sebab sibuk dengan downline namun saya yakin upline saya tidak keberatan”.
a. Memanjakan downline
b. Manja pada upline
“Saya lebih konsentrasi membina organisasi saya sebab dari merekalah saya dapat mencapai impian saya”, kata Colli Butler ibu rumah tangga dengan penghasilan Rp 1 Milyar per bulan. “Saya jarang ngobrol dengan upline sebab sibuk dengan downline namun saya yakin upline saya tidak keberatan”.
6. Anda tidak punya komitmen
“Dari 100 penghasilan terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline Magazine, tidak ada seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1 perusahaan MLM”. Kunci = “Cari lahan subur, kelola, lalu komitmen ‘ sukses” Saya tidak pernah melihat ada orang yang sukses menjalankan MLM lebih dari satu secara bersamaan. Yang ada hanyalah mereka yang berpindah-pindah MLM sehingga pada saat mereka pindah maka bonus dari MLM yang ditinggalkannya akan menurun atau mati. Seperti orang yang gali lobang – tutup lobang, pada saat mereka membuat lobang secara bersamaan menutup lobang yang sudah dibuat diawal. Maka pekerjaannya tidak akan pernah selesai.
7. Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri
"Ini bisnis saya bukan bisnis upline, sayalah bosnya dan saya yang bertanggung jawab atas keberhasilan bisnis ini ", Kata Pengarah Jati IV HPA Indonesia.
8. Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai.
"Yang saya lakukan bukan hanya menanam bibit, tapi juga harus diberi pupuk dan merawatnya hingga panen". Kata seorang distributor HPA yang sering presentasi keluar kota.
9. Anda tidak berusaha melihat dari sisi Positif.
"Hambatan menjadi tantangan dan masalah menjadi peluang", kata Bagus Hernowo seorang distributor of the year HPA 2002.
10. Anda berhenti sebelum sampai.
"Orang sukses tidak akan menyerah, orang menyerah tidak akan sukses". "Kegagalan bukan pada saat terjatuh tetapi pada saatanda memutuskan untuk tidak mau bangkit lagi" kata Bagus Hernowo
“Dari 100 penghasilan terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline Magazine, tidak ada seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1 perusahaan MLM”. Kunci = “Cari lahan subur, kelola, lalu komitmen ‘ sukses” Saya tidak pernah melihat ada orang yang sukses menjalankan MLM lebih dari satu secara bersamaan. Yang ada hanyalah mereka yang berpindah-pindah MLM sehingga pada saat mereka pindah maka bonus dari MLM yang ditinggalkannya akan menurun atau mati. Seperti orang yang gali lobang – tutup lobang, pada saat mereka membuat lobang secara bersamaan menutup lobang yang sudah dibuat diawal. Maka pekerjaannya tidak akan pernah selesai.
7. Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri
"Ini bisnis saya bukan bisnis upline, sayalah bosnya dan saya yang bertanggung jawab atas keberhasilan bisnis ini ", Kata Pengarah Jati IV HPA Indonesia.
8. Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai.
"Yang saya lakukan bukan hanya menanam bibit, tapi juga harus diberi pupuk dan merawatnya hingga panen". Kata seorang distributor HPA yang sering presentasi keluar kota.
9. Anda tidak berusaha melihat dari sisi Positif.
"Hambatan menjadi tantangan dan masalah menjadi peluang", kata Bagus Hernowo seorang distributor of the year HPA 2002.
10. Anda berhenti sebelum sampai.
"Orang sukses tidak akan menyerah, orang menyerah tidak akan sukses". "Kegagalan bukan pada saat terjatuh tetapi pada saatanda memutuskan untuk tidak mau bangkit lagi" kata Bagus Hernowo